MEREKAM JEJAK KYAI HAJI AHMAD DAHLAN DALAM PUISI
Menuliskan sosok seorang tokoh dengan kiprah dan keteladanannya, umumnya dituliskan dalam bentuk biografi. Tentu saja salah satu harapan dari adanya penulisan tentang seorang tokoh itu adalah munculnya motifasi dan sikap positif pembaca setelah mengetahui figur tokoh secara lebih mendalam.
Walau ada, masih jarang seorang tokoh yang riwayat dan perannya dituliskan dalam bentuk puisi. Setidaknya itulah yang saya rasakan terutama kaitannya dengan penulisan puisi tentang tokoh Muhammadiyah. Masih minim. Apalagi di kalangan warga Muhammadiyah Kota Blitar bahkan Kabupaten Blitar, lingkungan dimana saya pernah “ikut-ikutan” terlibat dalam kegiatan dakwah Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom).
Penulisan tentang seorang tokoh dengan bentuk puisi memang tidak bisa sedetail dengan penulisan bentuk lain. Mungkin itulah sebabnya penggambaran tokoh melalui puisi tidak banyak diminati dan sedikit yang menikmati. Tetapi saya yakin sisi unik penulisan puisi masih bisa menjadi daya tarik bagi sebagian orang.
Salah satu tokoh yang saya kagumi baik dari pemikirannya, ketokohan dan keteladannya adalah Kyai Haji Ahmad Dahlan. Tokoh Nasional sekaligus Pendiri Persyarikatan Muhammadiyah. Sebagai tokoh pembaharu tentu saja langkah-langkah Kyai Haji Ahmad Dahlan banyak diikuti dan dilanjutkan oleh generasi seangkatannya bahkan generasi setelahnya.
Itulah mengapa saya tertarik untuk menuliskan tentang Kyai Haji Ahmad Dahlan dalam bentuk puisi. Semoga saja anda yang membaca bisa menikmati. Sekaligus bisa mengambil makna dari keteladanan Mbah Dahlan yang banyak memberi inspirasi. Nikmatilah puisiku ini sambil berbuat apa saja yang berpahala.
PENGAGUM DAHLAN
Diangkat kejumudan dari dalam bumi sampai di depan mata
Hingga gelap tersentuh cahaya
Dipancarkan sinar sekuat daya
Sungguh kagum aku padanya
Dahlan, pengolah residu penjajahan
Maka jadilah minyak penyala kebebasan
Ditebar-tebar
Tumbuhlah biji kesadaran
Tanpa senjata di tangan
Merenggang rantai dengan pikiran
Memutus lingkaran setan tepat di sambungan
Teologi diangkat dari timbunan
Mental jajahan dibongkar perlahan
Kontruksi berkemajuan ditancapkan
Tanpa simbol perlawanan dia tetapkan garis
Biji yang ditebar berbuah manis
Maka tumbuhlah tunas-tunas nasionalis
Di bumi yang pohonnya lama menangis
Pada jiwa yang tak sadar akan dahaga
Dahlan teteskan embun pagi
Sejuk menyentuh hingga dalam nadi
Semakin kagum aku padanya
Laksana air meresap di bumi
Dahlan padaku mengalir sendiri
MATAHARI DARI KAUMAN
Dari kauman sinar dipancarkan
Menembus awan kejumudan
mengikis asap kebodohan
keterbelakangan
kemiskinan
Polusi penjajahan yang mengakumulasi sejak ratusan tahun silam
Ilmu dihidupkan menemani waktu
potensi disuburkan mengoreksi tradisi
pertolongan di beri pada yang tak mampu
motivasi bangun disentuhkan pada yang terbuai mimpi
Agar rakyat tahu pada zaman apa mereka berdiri
Kyai Ahmad Dahlan
matahari lain yang hadir di bumi
Sinar yang dipancar sinar iman
Cahayanya berpendar dari hati
menembus batas jasad menggugah bangun pertiwi
_____________
Artikel menarik lainnya :Muhammadiyah sebagai organisasi islam di Indonesia telah dikenal luas kiprah dan perjuangannya. Dakwah pencerahan yang dilakukan memberikan manfaat bagaikan sinar yang menerangi umat manusia. Puisi tentang Muhammadiyah bisa dinimati di artikel
Puisi Cahaya Muhammadiyah
Anda juga bisa menikmati sebuah pantun dan uraian tentang Makam Ir. Soekarno, proklamator kemerdekaan dan presiden pertama Republik Indonesia dalam artikel
Makam Bung Karno dan Pantun
Semoga Puisi tentang Kyai Haji Ahmad Dahlan diatas bermanfaat. Membangkitkan kembali semangat yang kendur dari para aktifis yang melanjutkan perjuangannya. Bila anda suka jangan sungkan meninggalkan jejak di komentar.
Comments
Post a Comment