(Catatan Silaturahmi Pemuda Muhammadiyah Kota Blitar dalam Pantun)
Silaturahmi sudah menjadi tradisi bagi kaum muslim di Indonesia. Terlebih lagi saat liburan Idul Fitri, silaturahmi seakan menjadi kegiatan rutin yang tak pernah ditinggalkan. Bahkan bagi mereka yang bekerja atau tinggal jauh dari tempat asal kelahirannya menyiapkan waktu dan biaya untuk silaturahmi sehingga dikenal istilah mudik.
Silaturahmi biasa dilakukan dengan berkunjung ke rumah sanak saudara, tetangga, teman, tokoh dan orang lain yang mempunyai hubungan tertentu. Menurut sebuah hadits, Silaturahmi merupakan tuntunan Islam yang dapat (1) memperpanjang umur. (2) memperluas rezeki. dan (3) mempererat persaudaraan dan menguatkan cinta kasih sayang.
Berikut ini redaksi LSBO Muhammadiyah Kota Blitar menyimpan catatan Silaturahmi yang dilakukan oleh Pemuda Muhammadiyah Kota Blitar kepada tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah di Kota Blitar yang dilaksanakan pada, jumat, 30 Juni 2017. Kegiatan tersebut kami tulis dalam bentuk pantun berikut ini.
|
Foto Dokumen Silaturahmi Pemuda Muhammadiyah Kota Blitar |
SILATURAHMI PEMUDA MUHAMMADIYAH
Jangan biarkan pisau tumpul
Agar bisa memotong jerami
Ba'da maghrib kami berkumpul
Persiapan berangkat silaturahmi
Jerami dimasukkan kolam
Difermentasi dijadikan pakan
Silaturahmi tuntunan islam
Pemuda Muhammadiyah mengamalkan
Jerami lalu diangkat paman
Diberikan sapi lahap dimakan
Tujuan pertama rumah pak Sulaiman
Tidak bertemu kami melanjutkan
Sapi paman jumlahnya dua
Diberi minum dari air pompa
Rumah pak kustomo tujuan kedua
Kediaman tutup tak berjumpa
Sapi yang sakit selalu diobatkan
Tiada lupa diberi jamu
Ke rumah pak Hamid silaturahmi dilanjutkan
Tiada mengapa walau tak bertemu
Sapi sehat dengan pakan alami
Paman tak lupa selalu menyukuri
Kami lanjut rumah pak Joko silaturahmi
Tak berjumpa tetap kami syukuri
Paman beternak tanpa berpayah
Sekuat tubuhnya sapi diberi makan
Kyai Chafif sesepuh muhammadiyah
Disanalah silaturahmi kami lanjutkan
Jumlah pakan tak pernah dihitung
Sapi tenang dalam peternakan
Tidak bertemu bukan sebab tak beruntung
Niat silaturahmi tercatat kebaikan
Sapi paman belumlah tua
Dua kali melahirkan anaknya
Perjalanan selanjutnya ke rumah pak ketua
Disambut hangat dalam rumahnya
Paman beternak penuh ketenangan
Menggembala sapi menghibur diri
Dengan pak Riyanto ada perbincangan
Tak lama kami mohon pamit diri
Sapi paman bunting enam bulan
Tiga bulan lagi biasanya melahirkan
Waktu sudah hampir jam sembilan
Ke rumah pak Lukiarto silaturahmi dilanjutkan
Sapi tidur setiap malam
Tiap sore diberi makan
Karena waktu sudah malam
Silaturahmi kami cukupkan
Saat rembulan dalam peraduan
Sapi istirahat tak lagi makan
Beberapa tujuan belum kesampaian
Lain waktu semoga terwujudkan
Sehatnya sapi bukan hanya makan
Perlu bersih dalam pemeliharaan
Silaturahmi perlu dilestarikan
Semoga kita mendapat keutamaan
Artikel lain yang layak dibaca :Pantun sebagai sebuah karya sastera dikenal sebagai puisi lama dan banyak diaplikasikan dalam sastra lisan. Realita dan keniscayaan kini banyak dinikmati sebagai sastra tulis. Artikel Evolusi Pantun Sebagai Sastra Tulis bisa jadi alternatif untuk memahami apa dan bagaimana pantun baru yang bernama Pantun Integrasi.
Comments
Post a Comment