PANTUN INTEGRASI
Oleh : Mustakim
Dari beberapa pantun yang pernah saya tulis dan beberapa diantaranya pernah dimuat di media cetak, ada beberapa teman yang menyampaikan tanggapan dan pertanyaan. Diantaranya adalah termasuk bentuk pantun apa yang saya tuliskan tersebut? Inilah yang saya sebut Pantun Integrasi.
Apakah yang dimaksud Pantun Integrasi?
Pantun Integrasi adalah sebuah Evolusi pantun yang lebih dikenal sebagai satra lisan dapat dinikmati sebagai sastra tulis. Sebagaimana diketahui, bentuk pantun yang dikenal selama ini adalah pantun biasa, Karmina, Pantun Berkait dan Talibun. Nah, pantun yang saya buat secara bentuk tidak sesuai dengan salah satu jenis pantun tersebut. Walapun dari susunannya sudah sesuai sebagaimana ciri pantun pada umumnya, yaitu berima a-b-a-b / a-a-a-a juga terdiri dari sampiran dan isi.
Ketidaklaziman lainnya dari pantun yang saya buat tersebut adalah adanya judul pantun. Pada umumnya pantun tidak mempunyai judul bahkan sering tidak diketahui siapa penciptanya.
Sedangkan bila dilihat dari isinya tidak ada yang memberikan tanggapan karena jenis pantun berdasarkan isinya cukup luas yaitu pantun adat, pantun nasehat, pantun agama, pantun teka-teki, pantun cinta dan sebagainya.
Pantun selama ini kita kenal sebagai karya sastra yang lebih banyak digunakan dan dinikmati sebagai sastra lisan. Kurang berkembang sebagai sastra tulis. Setidaknya bila dibandingkan dengan puisi. Puisi dapat berkembang dan banyak dinikmati baik sebagai sastra lisan maupun sastra tulis. Tentu saja ini tidak terlepas dari kreatifitas insan yang berkhidmat di dalamnya. Kreatifitas dan keberanian untuk sedikit 'keluar pagar' memperluas ruang inovasi dan berproses evolusi. Sehingga pantun juga bisa berkembang dalam sastra tulis.
Contoh Pantun Integrasi berjudul Persaudaraan
Sebelum memberikan penjelasan lebih lanjut atas tanggapan dan pertanyaan dari beberapa pihak tersebut mari perhatikan salah satu Pantun Integrasi karya saya yang pernah dimuat di Majalah Matan edisi 121 tahun 2016 sebagai berikut :
PERSAUDARAAN
Tersebutlah kisah Asal usul daerah Blitar
Daerah yang dahulu bangsa tartar menguasai
Ayo saudara perkuat ukhuwah islamiyah yang mulai pudar
Persaudaraan muslim sejagat yang tak terbatasi
Majapahit penguasa nusantara pun melawan
Niluswara diutus bangsa tartar diperangi
Islam mengajarkan sesama muslim ibarat bangunan
Satu sama lain saling terhubung dan menguati
Bangsa tartar kalah niluswara menang
gelar Adipati Aryo Blitar I padanya dianugerahi
Sesama muslim juga ibarat badan seseorang
Bila satu bagian terserang bagian lain juga merasa tersakiti
Balitar daerah itu kemudian diberi nama
Kembali bangsa tartar itu artinya
Ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan seagama
Ikatan aqidahlah yang jadi talinya
Ki Sengguruh Kinareja adalah patih Kadipaten Balitar.
Dia menyukai dewi rayung wulan sang permaisuri
Walau beda nasab bangsa dan aneka latar
Pantaslah sesama muslim saling menerima dan memberi
Memberontak pun ki sengguruh lakukan
Setelah menang dia pun naik tahta mengganti
Wahai saudara mari ukhuwah kita kuatkan
Janganlah perbedaan kecil pada ukhuwah menggerogoti
Telah besarlah djoko kandung yang digdaya
Putra adipati aryo blitar dan rayung wulan
Adalah musuh islam selalu membuat upaya
Memecah muslim dari kuatnya ukhuwah yang penuh kemuliaan
Dengan perjuangan djoko kandung menjatuhkan
Ki sengguruh di kadipaten blitar dari kekuasaan
Dengan strategi musuh islam membuat persekongkolan
Menyerang muslim lewat ekonomi budaya dan kekuasaan
Djoko kandung pun akhirnya berkuasa
Menjadi adipati aryo blitar yang ketiga
Dengan bersatu muslim jadi perkasa
Leluasa meraih ridho Alloh tuk menggapai surga
Blitar, 4 April 2016
Bentuk pantun di atas hampir sama dengan pantun berkait. Tetapi ada perbedaannya. Nah, untuk memudahkan mengenali bentuk pantun yang saya sebut sebagai PANTUN INTEGRASI, ada baiknya cari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut:
Ciri-ciri Pantun Integrasi
Bagaimana bentuk Pantun Integrasi? Apa kelebihannya? Berikut ini penjelasannya :
1. Pantun Integrasi terdiri dari beberapa bait.
2. Antara bait pertama dan bait kedua mempunyai keterkaitan, demikian pula antara bait kedua dan bait ketiga mempunyai keterkaitan, begitu seterusnya.
3. Keterkaitan antar bait terdapat dalam sampiran dan isi, maksudnya sampiran bait pertama memiliki hubungan dengan sampiran bait kedua dan sebaliknya sampiran bait kedua memiliki hubungan dengan sampiran bait pertama, isi bait pertama memiliki hubungan dengan isi bait kedua dan sebaliknya isi bait kedua memiliki hubungan dengan bait pertama. Demikian berlaku pada bait lanjutannya.
4. Setiap bait berlaku ciri pantun, yaitu terdiri dari sampiran dan isi dan rima tertentu.
Sekilas Pantun Integrasi mirip dengan Pantun Berkait. Perbedaan yang menyolok dari kedua bentuk pantun tersebut adalah :
1. Pada Pantun Berkait kalimat yang menjadi sampiran di baris kedua pada bait pertama diulang lagi menjadi kalimat sampiran di baris pertama bait kedua dan seterusnya. Pada Pantun Integrasi pengulangan kalimat sampiran tersebut tidak ada, tetapi keterkaitan antara sampiran bait pertama dan sampiran bait kedua tetap ada.
2. Pada Pantun Berkait kalimat isi di baris kedua pada bait pertama diulang lagi menjadi kalimat isi di baris pertama bait kedua dan seterusnya. Pada Pantun Integrasi pengulangan kalimat isi pantun tersebut tidak ada, tetapi keterkaitan antara isi bait pertama dan isi bait kedua tetap ada.
Lalu apa kelebihan Pantun Integrasi? Beberapa hal yang menjadi kelebihan Pantun Integrasi adalah :
1. Pantun dapat terdiri dari beberapa bait sehingga dapat memberi "ruang" lebih banyak untuk berkreasi dalam "bercerita", menyampaikan pesan, kritik, kesan, ilustrasi, nasehat dan sebagainya.
2. Tidak terdapat pengulangan kalimat secara berulang ulang sehingga lebih efektif dan mengurangi kesan "membosankan".
3. Satu tema dapat diwujudkan dalam satu rangkaian pantun yang utuh meskipun terdiri dari beberapa bait. Sehingga dalam Pantun Integrasi memungkinkan dan "layak" diberi judul. Sekaligus disebutkan nama penciptanya.
4. Lebih bisa dinikmati sebagai sastra tulis.
Mengapa bentuk pantun ini saya sebut dengan istilah Pantun Integrasi? Pengambilan nama Pantun Integrasi digunakan dengan pertimbangan pada pendekatan identitas pantun. Pantun Integrasi terdiri atas beberapa bait yang sampiran-sampirannya punya keterkaitan dan menjadi satu kesatuan. Begitu juga isi yang terdapat dalam beberapa bait juga mempunyai keterkaitan sebagai satu kesatuan. Inilah yang menjadi pertimbangan penggunaan nama Pantun Integrasi. Sehingga bentuk baru jenis pantun seperti contoh di atas mempunyai identitas. Pantun Integrasi.
Semoga Pantun sebagai sastra yang familiar di tengah masyarakat Indonesia dan Melayu dapat berkembang. Lebih baik lagi bila muncul kritik sastra pantun. Tentu saja masih terbuka luas "ruang" untuk mengembangkan ilmu sastra pantun. Semoga terwujud. Aamiin.
MUSTAKIM
Ketua LSBO Muhammadiyah
PDM Kota Blitar
Artikel menarik lain untuk menuliskan Pantun tentang Wisata dapat dibaca di artikel
Pantun Wisata Kota Blitar
Comments
Post a Comment