Sebagai orang awam
tentang puisi, membaca puisi sembahyang rumputan benar-benar membuat saya
kagum. Berulang-ulang puisi karya bapak Ahmadun Yosi Herfanda ini aku baca,
rasanya tetap asik saja. Kekuatan pesan dari puisi ini secara diam-diam
menembus dinding keterbatasanku, kemudian memperkuatnya dengan motivasi.
Motivasi untuk semakin dekat dengan Alloh SWT. Beribadah kepada-Nya dengan
segala daya.
Penggunaan bahasa yang sederhana
namun penuh makna. Penggunaan majas yang pas dan tepat memudahkan pembaca
menemukan pesan yang ada dalam puisi sembahyang rumputan. Tanpa kehilangan rasa
untuk menikmati keindahannya.
Memahami dan menangkap Makna Puisi sembahyang Rumputan karya Ahmadun Yosi Herfanda
Berikut ini pengalamanku membaca
dan menemukan makna dalam penggalan-penggalan puisi karya bapak Ahmadun Yeha
tersebut :
|
ilustrasi sembahyang rumputan |
SEMBAHYANG RUMPUTAN
Puisi : Ahmadun Yosi Herfanda
Walau kau bungkam
suara azan
Walau kau gusur rumah-rumah Tuhan
Aku rumputan
Takkan berhenti sembahyang
:inna shalaati wa nusuki
Wa mahyaaya wa mamaati
lillahi rabbil’alamin
Topan menyapu luas
padang
Tubuhku bergoyang-goyang
Tetapi tetap teguh dalam sembahyang
Akarku yang mengurat di bumi
Tak berhenti mengucap shalawat nabi
|
Sampai dengan bait ini, aku
berhenti sejenak. Mencoba memahami makna yang ada. Merasakan diriku sebagai
rumputan yang bergoyang-goyang akibat terpaan topan. Ujian hidup yang berat tak
seharusnya menghalangi dan menghentikan manusia dari beribadah kepada Alloh
SWT. Tetap berpegang erat pada ajaran agama yang benar.
Sembahyangku
sembahyang rumputan
Sembahyang penyerahan jiwa dan badan
Yang rindu berbaring di pangkuan tuhan
Sembahyang ku sembahyang rumputan
Sembahyang penyerahan habis-habisan
Walau kautebang aku
Akan tumbuh sebagai rumput baru
Walau kau bakar daun-daunku
Akan bersemi melebihi dulu
Aku rumputan
Kekasih Tuhan
Di kota-kota disingkirkan
Alam memeliharaku subur di hutan
Aku rumputan
Tak pernah lupa sembahyang
: sesungguhnya shalatku dan ibadahku
Hidupku dan matiku hayalah bagi Allah sekalian alam
|
Dalam empat bait ini aku menemukan
sebuah pesan bahwa beribadah bukan hanya ritual yang dilakukan oleh badan
semata, tetapi total jiwa raga. Pesan lain yang aku dapatkan adalah
bahwa ketika kita terdzolimi dan terpinggirkan maka kualitas dan kuantitas
ibadah kita harus lebih ditingkatkan. Dalam bait ini kita juga bisa menemukan
kesadaran bahwa ibadah, hidup dan mati seorang hamba hanyalah bagi Alloh SWT,
sebagaimana kutipan arti bacaan iftitah dalam sholat yang dicantumkan penyair
dalam puisi ini.
Pada kambing dan
kerbau
Daun-daun hijau kupersembahkan
Pada tanah akar kupertahankan
Agar tak kehilangan asal keberadaan
Di bumi terendah aku berada
Tapi zikirku menggema
Menggetarkan jagat raya
: la ilaaha illallah
Muhammadur rasulullah
Aku rumputan
Kekasih Tuhan
Seluruh gerakku
Adalah sembahyang
|
Pada dua bait yang terakhir ini,
kita bisa menemukan pesan penting. Bahwa ibadah tidak hanya berwujud hubungan
antara hamba dengan Tuhan, tetapi juga dengan sesama manusia dan alam
sekitarnya. Ibadah dengan memberi manfaat kepada sesama. Sehingga seluruh
aktifitas manusia bisa berdimensi ibadah. Dengan demikian manusia bisa menjadi
kekasih Tuhan, Alloh SWT.
Inspirasi dari Puisi Sembahyang Rumputan
Kekagumanku pada puisi Sembahyang
karya bapak Ahmadun Yeha, akhirnya menggerakkan hatiku untuk menggoreskan pena.
Walau tak sebanding dengan keindahan karya beliau, kutulis puisi berikut ini.
HANYUT DALAM TULISAN
Mengalir
aku dalam tulisan
Semenit lalu membuka dari lembaran
Arus yang berpusat menarik dalam pusaran
Berputar kuat tak mampu menahan
Kata-kata
elok rupawan
Menarik aku dalam petualangan
Sembahyang rumputan karya Ahmadun Yeha
Naik turun tanjakkan rasa
Medan
yang tak semua kupahami
Dalam langkah sejangkah kaki
Terdengar ayat kauni
Dari batu puisi terus menari
Di
persimpangan arus memilih jalan
Ragu hati kemana pilihan
mencari sunyi diantara rimbunnya jejak kaki
atau keramaian di alam mimpi
Aku
menerka
di ujung goresan pena
Lampu-lampu terkumpul di sana.
Mustakim
Ketua LSBO Muhammadiyah Kota Blitar
Artikel menarik lainnya tentang Puisi : Muhammadiyah sebagai organisasi islam di Indonesia telah dikenal luas kiprah dan perjuangannya. Dakwah pencerahan yang dilakukan memberikan manfaat bagaikan sinar yang menerangi umat manusia. Puisi tentang Muhammadiyah bisa dinikmati di artikel Puisi Cahaya Muhammadiyah
Comments
Post a Comment