Posts

POST TERBARU

107 Kata Berakhiran ra untuk karya sastra

Image
  contoh kata berakhiran ra 107 kata berakhiran ra berikut ini kami sajikan dengan telah dipilah berdasarkan bentuk kata kerja, kata benda maupun kata keterangan yang diantaranya bisa digunakan untuk menyusun sastra pantun atau puisi.   Kamu juga dapat belajar bagaimana contoh penggunaan kata berakhiran ra rima a untuk membuat pantun seperti ini Buat apa membuat gapura Bila ada di hutan belantara Buat apa bermain sandiwara Bila menimbulkan duka lara   Selain itu, referensi daftar kata berakhiran ra     juga dapat dimanfaatkan   mengajar anak didik di usia PAUD / TK belajar mengeja kata. Perlu diperhatikan juga ya, bila pengguraan kata yang memiliki akhiran kata tersebut perlu disesuaikan dengan tema bila ingin digunakan untuk karya sastra. Untuk lebih memahami pengguraan rima kata dalam membuat pantun, kamu dapat melihat referensi merarik di artikel pantun akhiran ra ri ru   Daftar Kata Kerja Berakhiran ra Berikut adalah daftar kata   kerja    pilihan yang be

Translate

bagikan artikel

PANTUN ASIK BUAT CHAT WHATSAPP

  Tak bisa dipungkiri. Media Sosial (Medsos) telah menjadi bagian besar dari interaksi social. Saat ini penggunaan medsos seperti WA, FB dan medsos lainnya telah familiar digunakan oleh sebagian masyarakat.   Dalam penggunaan medsos, Whatsapp khususnya, pengguna telah banyak menggunakan stiker dan gambar untuk menyatakan persetujuan, perasaan dan apresiasi atas chat orang lain. Temasuk untuk ‘guyonan’ tentunya.   Agar lebih asik dalam bermedsos melalui WA, penggunaan pantun sebenarnya bisa menjadi pilihan yang khas karena masih tampak jarang digunakan. Apalagi dalam WAG ( WA Group) yang beranggotakan beberapa orang dalam komunitas.   Anda ingin tampil unik dan lebih komunikatif dalam bermedsos di WA dengan pantun? Contoh-contoh pantun yang saya buat berikut ini rasanya patut anda pertimbangkan.   1 Buah ranum waktunya dipanen bersama Tentu lezat dimakan enak dirasa Assalamualaikum anggota group semua Semoga sehat dan bahagia senantiasa   2 Wah ada katak melompat ber

MENCERNA PUISI TAUFIK ISMAIL MUHAMMADIYAH SATU ABAD DELAPAN TAHUN

Image
Taufik Ismail, seorang sastrawan senior  hadir membacakan sebuah puisi dalam acara resepsi Milad ke 108 Muhammadiyah. Momen ini menjadi salah satu bagian acara yang menjadi perhatian peserta yang hadir secara virtual.  Taufik Ismail saat membacakan puisi dalam Milad ke 108 Muhammadiyah Puisi dengan judul Muhammadiyah Satu Abad Delapan Tahun dibacakan oleh Taufiq Ismail pada Resepsi Milad ke 108.  Resepsi Milad ke 108 Muhammadiyah dilaksanakan secara virtual pada tanggal 18 Nopember 2020 tepat 108 tahun bila mengacu pada kalender umum mengingat Muhammadiyah yang digagas oleh K.H. Ahmad dahlan lahir pada tanggal 18 Nopember 1912. Milad yang dilaksanakan di masa pandemi covid 19 ini dilaksanakan secara virtual melalui zoom meeting dan disiarkan langsung melalui youtube oleh beberapa media Muhammadiyah. Gelaran Resepsi Milad yang diselenggarakan dari Masjid At Tanwir Kantor PPM Menteng ini diikuti oleh pimpinan dan warga Muhammadiayah se Indonesia. Satu dari banyak acara menarik  dal

Skenario Film Pendek 6 Pemain

Skenario Film Pendek “70 : 30” Karya: MPI & LSBO Muhammadiyah Kota Blitar PEMAIN DAN KARAKTER : 1. Rifai: kakak Ali, penyayang, taat agama, kalem, . (40 tahun) 2. Ali: adik Rifai, tegas, taat agama, teguh pendirian (38 tahun) 3. Pak De Kasan: penyabar, mengayomi, berwibawa, suka menolong. (60 tahun) 4. Maya: istri Ali, ramah, penyayang.(36 tahun) 5. Rifai masa anak-anak : penyayang (6 tahun) 6. Ali masa anak-anak : Manja (4 tahun) ____________________________________ SINOPSIS FILM PENDEK " 70 : 30 ” Dua orang bersaudara yang saling menyayangi, Rifai dan Ali berselisih tentang pembagian harta peninggalan orang tuanya yang dianggap belum mencerminkan keadilan. Keduanya saling tidak mau mengalah dan berpegang kuat pada pendapatnya masing-masing. Perbedaan pandangan  keduanya dalam menyikapi wasiat ayahnya untuk membagi hasil usaha warisan ayahnya dengan perbandingan 70% : 30% merenggangkan hubungan kakak beradik yang sejak kecil saling menyayangi sebagaimana i

Puisi tentang Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah

MEREKAM JEJAK KYAI HAJI AHMAD DAHLAN DALAM PUISI Menuliskan sosok seorang tokoh dengan kiprah dan keteladanannya, umumnya dituliskan dalam bentuk biografi. Tentu saja salah satu harapan dari adanya penulisan tentang seorang tokoh itu adalah munculnya motifasi dan sikap positif pembaca setelah mengetahui figur tokoh secara lebih mendalam. Walau ada, masih jarang seorang tokoh yang riwayat dan perannya dituliskan dalam bentuk puisi. Setidaknya itulah yang saya rasakan terutama kaitannya dengan penulisan puisi tentang tokoh Muhammadiyah. Masih minim. Apalagi di kalangan warga Muhammadiyah Kota Blitar bahkan Kabupaten Blitar, lingkungan dimana saya pernah “ikut-ikutan” terlibat dalam kegiatan dakwah Organisasi Otonom Muhammadiyah (Ortom). Penulisan tentang seorang tokoh dengan bentuk puisi memang tidak bisa sedetail dengan penulisan bentuk lain. Mungkin itulah sebabnya penggambaran tokoh melalui puisi tidak banyak diminati dan sedikit yang menikmati. Tetapi saya yakin sisi unik pe

MUHAMMADIYAH DAN KETELADANAN DALAM PEMILIHAN

Image
ilustrasi Keteladanan Muhammadiyah Fenomena terjadinya kegaduhan dalam proses pemilihan telah menjadi hal yang tak asing di negeri yang dikenal santun & toleran dg budaya "ketimuran" ini. Mulai dari pemilihan kepala daerah, pemilihan pimpinan partai politik bahkan dalam pemilihan pimpinan organisasi keagamaan. Kegaduhan seperti menjadi peristiwa lumrah. Muktamar Muhammadiyah ke 47 di Makassar yang berjalan dengan lancar pada tahun 2015 - sesungguhnya hal yang biasa - kemudian nampak istimewa karena berbarengan dengan Muktamar/kongres ormas dan parpol lain yang berjalan "tidak lancar". Sampai ada headline berita yang viral "Muktamar Muhammadiyah teduh, Muktamar ormas X gaduh". Model pemilihan ala Muhammadiyah yang mengedepankan "gagasan" dan "rekam jejak" kemudian menjadi perbincangan dan diadopsi beberapa pihak. Mencermati proses pemilihan di Muhammadiyah yang teduh, selain peran sistem pemilihan yang teruji, sesungg