POST TERBARU

107 Kata Berakhiran ra untuk karya sastra

Image
  contoh kata berakhiran ra 107 kata berakhiran ra berikut ini kami sajikan dengan telah dipilah berdasarkan bentuk kata kerja, kata benda maupun kata keterangan yang diantaranya bisa digunakan untuk menyusun sastra pantun atau puisi.   Kamu juga dapat belajar bagaimana contoh penggunaan kata berakhiran ra rima a untuk membuat pantun seperti ini Buat apa membuat gapura Bila ada di hutan belantara Buat apa bermain sandiwara Bila menimbulkan duka lara   Selain itu, referensi daftar kata berakhiran ra     juga dapat dimanfaatkan   mengajar anak didik di usia PAUD / TK belajar mengeja kata. Perlu diperhatikan juga ya, bila pengguraan kata yang memiliki akhiran kata tersebut perlu disesuaikan dengan tema bila ingin digunakan untuk karya sastra. Untuk lebih memahami pengguraan rima kata dalam membuat pantun, kamu dapat melihat referensi merarik di artikel pantun akhiran ra ri ru   Daftar Kata Kerja Berakhiran ra Berikut adalah daftar kata   kerja    pilihan yang be

Translate

bagikan artikel

Skenario Film Pendek 6 Pemain


Skenario Film Pendek
“70 : 30”
Karya: MPI & LSBO Muhammadiyah Kota Blitar

PEMAIN DAN KARAKTER :
1. Rifai: kakak Ali, penyayang, taat agama, kalem, . (40 tahun)
2. Ali: adik Rifai, tegas, taat agama, teguh pendirian (38 tahun)
3. Pak De Kasan: penyabar, mengayomi, berwibawa, suka menolong. (60 tahun)
4. Maya: istri Ali, ramah, penyayang.(36 tahun)
5. Rifai masa anak-anak : penyayang (6 tahun)
6. Ali masa anak-anak : Manja (4 tahun)
____________________________________
SINOPSIS FILM PENDEK
" 70 : 30 ”

Dua orang bersaudara yang saling menyayangi, Rifai dan Ali berselisih tentang pembagian harta peninggalan orang tuanya yang dianggap belum mencerminkan keadilan. Keduanya saling tidak mau mengalah dan berpegang kuat pada pendapatnya masing-masing.
Perbedaan pandangan  keduanya dalam menyikapi wasiat ayahnya untuk membagi hasil usaha warisan ayahnya dengan perbandingan 70% : 30% merenggangkan hubungan kakak beradik yang sejak kecil saling menyayangi sebagaimana idealnya hubungan saudara kandung. Rifai sang kakak yang mendapatkan pembagian hasil usaha sebesar 70% berupaya untuk membagi sama 50% : 50%  dengan adiknya sebagaimana hukum waris dalam agama islam. Sementara Ali, sang adik tetap ngotot untuk melaksanakan wasiat ayahnya yang telah tiada dengan hanya menerima 30% dari hasil usaha keluarga.
Sikap teguh dua bersaudara ini tidak dapat terselesaikan di antara mereka. Maka dua bersaudara yang saling menyayangi dan taat agama ini meminta pertimbangan pamannya yang arif untuk membantu menyelesaikan masalah keduanya.

____________________________________
SKENARIO FILM PENDEK
“70 : 30”

01.   PEMBUKA.
Film dibuka dengan tulisan lembar demi lembar : MPI & LSBO Muhammadiyah Kota Blitar mempersembahkan ; Film Pendek “70 : 30” ; Nama Tokoh dan pemeran. 
CUT TO

02.   EXT. JALANAN. SORE HARI (DENGAN KESAN JADUL)
            PEMAIN: Rifai dan Ali masa anak-anak
Rifai dan Ali bermain sepeda dengan gembira. Ali, sang adik terjatuh dari sepeda dan terluka. Ali kesakitan dan menangis. Kemudian Rifai dengan penuh kasih sayang menolong adiknya dan menggendongnya pulang.
CUT TO

03.   EXT. HALAMAN RUMAH ALI. MALAM HARI
            PEMAIN: Rifai dan Ali ( DEWASA )

Rifai turun dari mobil menuju pintu rumah Ali.
RIFAI : “Assalamualaikum..“

Terdengar jawaban dari dalam rumah “wa’alaikum salam”
Ali membuka pintu dari dalam rumah dan menyambut hangat Rifai. Keduanya berjabat tangan.

ALI : “Eh, mas Rifai. Monggo mas silahkan masuk”.
CUT TO

04.    IN. RUANG TAMU. MALAM HARI
PEMAIN: Rifai dan Ali ( DEWASA )

ALI : Monggo silahkan duduk mas, kok tumben kesini sendirian saja mas.
RIFAI :  iya dik, biar lebih bebas ha..haha..( sambil duduk). Mana anak-anak kok sepi?
ALI : ada mas di dalam, belajar. Katanya sih besok mau ujian mid semester. Adik.. ini lho ada om Rifai. (menyeru anaknya)

Maya (istri Ali) dan dua anaknya masuk ruang tamu dari ruang keluarga. Kedua anak Ali bersalaman dengan Rifai sambil mencium tangannya dengan takdhim. Sedangkan maya mengangkat kedua tangan di atas dadanya sambil tersenyum dan menyapa : “mbak Linda mboten ikut mas Rifai?

RIFAI : nggak dik Maya, di rumah nunggui anak-anak belajar. Katanya sih besok ada ujian.
MAYA : Oh iya, sama. Anak-anak juga.  Mas Rifai kerso kopi?
RIFAI : kalo ada teh tawar saja dik Maya.
MAYA : Nggih mas, ada.

Maya dan kedua anaknya kembali masuk ke ruang dalam rumah.
ALI : gimana kabarnya bu Likah, mas. Sudah sehatkah?
RIFAI : Alhamdulillah begitulah, sehatnya orang sepuh. Setelah pulang dari rumah sakit Aminah kondisi ibu sudah makin baik. Sudah bisa jalan jalan dan masak sendiri.

ALI : syukurlah mas kalo gitu.
RIFAI : ya, kondisi ibu yang seperti itu menjadi lahan birrul walidain yang lebih besar bagi kami anak-anaknya dik.
ALI : nggih mas, saya yakin mbak Linda dan mas Rifai akan mengupayakan yang terbaik untuk bu Likah.

Maya masuk ke ruang tamu sambil membawa dua gelas teh dan meletakkan di atas meja.
MAYA : Monggo mas Rifai tehnya.
RIFAI : terima kasih dik Maya.

Maya kembali masuk ke ruang dalam rumah.
ALI : Monggo mas diminum. (Sambil mempersilahkan dengan tangannya)
Rifai dan Ali meminum teh.
RIFAI : dik Ali, selain bersilaturahmi, sebenarnya ada yang ingin aku diskusikan denganmu.
ALI : ada apa nggih mas, nggak biasanya mas Rifai serius seperti ini ( Sambil tersenyum)
RIFAI : begini adikku. Aku berfikir, sudah saatnya kini bagi kita untuk meluruskan kesalahan yang ada pada keluarga kita. (Berhenti sejenak)

ALI : maksudnya pripun mas.
RIFAI : aku merasa, bahwa selama ini aku berbuat dzolim padamu. Karena itu aku ingin meluruskannya.
ALI : mas Rifai bicara nopo to... kulo mboten paham.
RIFAI : begini dik. Selama ini aku menikmati 70% hasil usaha keluarga kita, sedangkan engkau hanya mendapatkan 30% nya saja. Jadi hal ini harus kita rubah sehingga engkau dan aku mendapatkan bagian yang sama.
ALI : mboten mas. Itu adalah wasiat bapak. Mas Rifai tidak berbuat dzolim.
RIFAI : tidak dik. Saat ini hasil usaha itu harus kita bagi sama. Sesuai hukum waris engkau dan aku mempunyai hak bagian yang sama.
ALI : tidak bisa mas. Pembagian seperti yang ada sekarang ini adalah wasiat dari almarhum bapak. Kita laksanakan apa yang beliau wasiatkan pada kita.
RIFAI : tapi untuk saat ini kita harus membaginya sesuai hukum waris dik.
ALI : tidak bisa mas. Wasiat ayah harus tetap kita laksanakan.
RIFAI : dik Ali, kalau pembagian ini tidak kita ubah sesuai hukum waris, maka itu artinya aku telah mengambil 20% harta yang seharusnya menjadi milikmu. Dan...
ALI : tidak mas, mas Rifai tidak mengambil sedikitpun hakku. Kita berdua hanya melaksanakan apa yang menjadi wasiat ayah.

RIFAI : begini dik. Engkau dan aku punya kewajiban untuk melaksanakan syariat islam di atas segalanya. Bila pembagian hasil usaha peninggalan ayah tetap kita bagi dengan pola 70 : 30, maka sesungguhnya itu berarti aku mengambil sebagian yang bukan hakku. Dan itu menjadi dosa yang harus kupertanggungjawabkan sampai akhirat dik. Mohon mengertilah.
ALI : apakah mas Rifai juga berpikir, kalau aku terima 50% hasil usaha berarti aku mengambil hak yang seharusnya bukan untukku. Wasiat ayah sudah jelas mas. Mas Rifai mendapatkan 70 dan aku 30. Tidak usah dipersoalkan.
RIFAI : tapi dik...
ALI : sudahlah mas. Apakah mas Rifai ingin memberikan kelebihan harta untukku di dunia dan menjerumuskan aku di akhirat? Tidak kan?
RIFAI : tapi dik...
ALI : sudahlah mas. Jangan persoalkan hal itu lagi.

(Keterangan : Kamera diatur zoom in-out secara serasi : kadang menyorot pemeran yang sedang berbicara, kadang menyorot suasana ruang tempat dialog)

CUT TO
05. IN. RUANG TAMU RUMAH RIFAI. MALAM
Rifai termenung sendiri. Terdengar suara pesan almarhum ayahnya sewaktu masih hidup : "anakku, kalian berdua kakak beradik hiduplah dengan rukun dan saling membantu. Sesuai dengan kondisi kalian sekarang bagilah hasil usaha keluarga kita, 70 % untukmu Rifai dan 30% untukmu Ali. Ku harap kalian saling memahami, Rifai saat ini kebutuhannya lebih banyak daripada kamu Ali, maka dia mendapatkan bagian lebih banyak dari mu". (Nggih pak, jawab keduanya).
RIFAI : bapak... mengapa engkau wasiatkan sesuatu yang memberatkan aku.. astaghfirulloh.. (Sambil mengusap dan menutup muka dengan kedua tangannya)

CUT TO
06. IN.TEMPAT SHOLAT. MALAM.
Ali bersila diatas sajadah sambil menengadahkan tangan berdoa.
ALI : Ya Alloh ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mengasihiku di waktu kecil. Ya Alloh, berikanlah ketabahan dan kekuatan pada mas Rifai kakakku.

CUT TO
07. EXT. HALAMAN RUMAH PAK DE KASAN. SORE.
kamera menyorot rumah pak de KASAN dari depan beberapa saat.

CUT TO.
08. IN. RUANG TAMU PAK DE KASAN. SORE
Pemain : Pak De Kasan, Rifai dan Ali.
Pak De Kasan, Rifai dan Ali duduk di ruang tamu.
RIFAI : Pembagian harta waris pertanggungjawabannya dunia akhirat kan pak De.
ALI : Bukankah birrul walidain juga syariat agama. Melaksanakan wasiat juga perintah agama. Keduanya juga harus dipertanggungjawabkan hingga akhirat juga kan?
Suasana hening sejenak.
PAK DE KASAN :
Begini Rifai dan Ali, sungguh beruntung adikku punya dua putra seperti kalian. Di saat banyak orang di luar sana berebut harta bahkan dengan cara yang tak patut menurut agama. Kalian sangat Hati-hati untuk tidak sampai mengambil hak saudara sendiri atau orang lain. Aku juga ikut bangga. Alloh Maha Mengetahui sekaligus Maha Adil. Alloh SWT menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesulitan untuk hambanya. Yuriidulloohu bikumul yusroo walaa yuriidu bikumul 'usro. Seperti kalian tahu, adikku orang yang paham agama. Dia tahu betul bagaimana batasan berwasiat dalam islam. Dia juga tahu kualitas anaknya dalam komitmen beragama. Aku yakin kalian juga memahami masalah ini. Sekarang tenangkanlah diri kalian. Dengan semangat persaudaraanmu, Insya Alloh kalian mendapatkan jalan penyelesaiannya".

09. PENUTUP
Dalam pencahayaan yang samar, Rifai dan Ali berpelukan.
Muncul tulisan arab :
innal mukminuuna ikhwatun, fasslihuu baina akhowaikum.
Muncul tulisan :
Produksi dan tahun.
Sekian.

Comments

POSTINGAN POPULER

Daftar Kata Berakhiran an in un Untuk Pantun dan Puisi

Daftar Kata Berakhiran at it ut dan Contoh Pantun

Daftar Kata Berakhiran ra ri ru dan Contoh Pantun

Kumpulan Kata Berakhiran Huruf a

Daftar Kata Berakhiran ang ing ung untuk Pantun beserta Contohnya

Daftar Kata Berakhiran ar ir ur untuk Pantun dan Puisi

Daftar Kata Berakhiran ak ik uk k dan Contoh Pantun

Daftar Kata Berakhiran ta ti tu dan Contoh Pantun

Daftar Kata Berakhiran ma mi mu dan Contoh Pantun

Daftar Kata Berakhiran na ni nu dan Contoh Pantun