MEMBUAT PANTUN MODERN
(Bagian Kedua)
Pada tulisan sebelumnya, Membuat Pantun (Bagian Pertama) telah saya uraikan tentang Cara Mudah Membuat Pantun bagi Pemula. Penjelasan pada bagian pertama tersebut berkaitan dengan cara membuat Pantun kilat atau yang biasa disebut Karmina. Pantun yang hanya berisi 2 baris.
Pada bagian kedua ini, akan saya uraikan tentang cara mudah membuat Pantun Biasa dan Pantun Modern. Apa itu pantun biasa? Dan apa pantun modern? Saya akan jelaskan secara singkat agar lebih mudah dipahami.
Ciri-ciri Pantun
Pantun Biasa pada dasarnya hampir sama dengan pantun kilat yang sudah saya jelaskan di tulisan Membuat Pantun (Bagian Pertama). Perbedaannya adalah :
1. Pantun kilat terdiri dari 2 baris, pantun biasa terdiri dari 4 baris.
2. Pantun kilat menggunakan rima a-a, pantun biasa menggunakan rima a-b-a-b.
3. Pada pantun kilat, baris pertama merupakan sampiran dan baris kedua menjadi isi, sedangkan pada pantun biasa baris pertama dan kedua merupakan sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat menjadi isi.
Untuk lebih mempermudah memahaminya, perhatikan ilustrasi bentuk pantun biasa berikut ini :
b1............(sampiran 1 rima a)
b2............(sampiran 2 rima b)
b3............(isi 1 rima a)
b4............(isi 2 rima b)
Keterangan :
b1 = baris kesatu
b2 = baris kedua, dst.
Cara Mudah Membuat Pantun
Setelah memahami bentuk pantun biasa, mari kita belajar membuatnya. Ada beberapa cara membuat pantun, namun saya akan jelaskan cara termudah sesuai pengalaman. Langkah tersebut adalah :
1. Tentukan pesan yang menjadi isi pantun yang akan dibuat.
2. Buatlah 2 kalimat isi dari pantun. (Mendahulukan membuat baris ketiga dan keempat)
3. Perhatikanlah rima dari isi pantun. (Bunyi suku kata terakhir baris III rima a baris IV rima b)
4. Berpikirlah untuk membuat sampiran (baris pertama dan kedua) dengan rima yang sama dengan rima isi pantun. (Suku kata terakhir baris III & IV yang sudah dibuat)
5. Gabungkan dua kalimat isi dengan 2 kalimat sampiran dengan susunan di baris pertama dan kedua sampiran sedangkan isi di baris ketiga dan keempat.
Sebagaimana yang saya jelaskan pada tulisan Membuat Pantun (Bagian Pertama), Sampiran dapat menggunakan kebiasaan hewan, tumbuhan dan makhluk yang lain. Bisa juga menggunakan aktifitas manusia dengan mengambil nama orang tertentu.
Langkah membuat Pantun Biasa
Contoh penerapan cara membuat pantun biasa :
1. Misalkan kita ingin membuat pantun berisi nasehat dan motivasi belajar.
Kita buat isi pantun dengan kalimat sebagai berikut :
(b3) Jika ingin prestasi tinggi
(b4) Rajin-rajinlah engkau belajar.
2. Perhatikan isi pantun tersebut dengan kata berakhiran gi (b3). dan kata berakhiran ar (b4).
3. Langkah selanjutnya kita perlu membuat sampiran di baris pertama suku kata berakhiran -gi. Baris kedua kata berakhiran -ar.
Daftar kata berakhiran gi :
- gigi - lagi - pergi - sugigi
- bagi - segi - membagi - gondang legi (daerah)
- ragi - persagi - manalagi - berbagi Daftar kata berakhiran ar :
- ular - cakar - pilar - lancar
- benar - laskar - mekar - tikar
- melar - tampar - liar - tukar
- pilar - sukar - saklar - luar
- segar - biar - pintar - blitar
Misalnya kita ambil kata gigi untuk (b1) dan ular untuk (b2) dan kita buat kalimat :
(b1) Jika rusa menggosok gigi
(b2) Engganlah menggigit si raja ular.
4. Gabungkan kedua kalimat dengan meletakkan sampiran di baris I dan II sedangkan isi di baris III dan IV, maka akan menjadi pantun berbunyi :
Jika rusa menggosok gigi
Engganlah menggigit si raja ular.
Jika ingin prestasi tinggi
Rajin-rajinlah engkau belajar.
cara singkat membuat pantun biasa
Bila dengan lima langkah cara diatas sudah bisa maka saya anjurkan untuk menempuh cara yang lebih singkat berikut ini :
1. Tentukan isi pantun dengan kalimat yang sederhana di baris III (b3) dan baris IV (b4).
2. Buatlah kalimat sampiran yang suku kata terakhirnya sama dengan suku terakhir isi pantun yang sudah dibuat. (b1)=(b3) dan (b2)=(b4).
Contoh penerapan langkah singkat tersebut :
1. Menentukan dan membuat kalimat isi pantun di baris III (b3) & baris IV (b4).
(b1)................. (sampiran)
(b2)................. (sampiran)
(b3) Bila ada khilaf dalam kata.
(b4) Mohon hadirin bisa memaafkan.
2. Membuat kalimat sampiran yang berakhiran (b1) -ta dan (b2) -an. Sekaligus memasangkannya dengan isi pantun (b3) & (b4). Maka jadilah pantun biasa.
(b1) Bila berjalan di tanah rata.
(b2) Jangan lupakan kehati-hatian
(b3) Bila ada khilaf dalam kata.
(b4) Mohon hadirin bisa memaafkan.
Perbedaan Pantun Modern dan Biasa
Selanjutnya mari kita pelajari pantun modern. Membuat Pantun Modern hampir sama dengan membuat pantun biasa. Perbedaannya adalah terletak pada rima pantun.
* Rima Pantun Biasa : a-b-a-b.
* Rima Pantun Modern : a-a-a-a.
Lalu bagaimana cara membuat pantun modern? Anda bisa menggunakan cara membuat pantun biasa diatas, tinggal menyesuaikan dengan rima pantun modern.
Contoh Pantun Modern :
(b1) Bila tuan hendak berkendaraan.
(b2) Jangan lupakan kehati-hatian.
(b3) Bila ada khilaf dalam ucapan.
(b4) Mohon hadirin bisa memaafkan.
Demikian cara mudah membuat pantun biasa dan pantun modern berdasarkan pengalaman pribadi saya. Anda dapat menyesuaikan dan mengembangkannya sendiri, sehingga dapat menemukan cara yang paling mudah.
Perlu diingat hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pantun yang sudah saya cantumkan pada tulisan sebelumnya yaitu :
1. Pantun adalah sejenis puisi, maka perhatikan keindahan bunyinya.
2. Pilihlah kata-kata yang sederhana dan mudah dipahami.
3. Perhatikan tujuan pembuatan pantun dan pesan yang termuat dalam isinya.
Untuk lebih memahami cara membuat pantun yang lain, anda bisa mempelajari cara mudah Membuat Pantun bagian ketiga yang menguulas tentang cara membuat Pantun Berkait dalam artikel . Selamat berkarya kreatif penuh kreatifitas.
Blitar, Mei 2017.
terimakasih , sangat bermanfaat , jadi tau caranya membuat pantun dengan mudah nih
ReplyDelete