Pembaca
mungkin bertanya : "Apa hubungan api dan cahaya dengan kemunafikan?".
Bila api dan cahaya berhubungan karena nyala api dapat menimbulkan cahaya,
tetapi apa hubungannya dengan kemunafikan? Hubungan api, cahaya dan kemunafikan
dapat kita lihat dalam QS. AL BAQARAH ayat 17 berikut ini :
|
api dan cahaya dari lilin |
"Perumpamaan
mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu
menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka dan
membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat".
|
Ayat
tersebut menjelaskan perumpamaan tentang orang-orang Munafik. Mereka tidak
dapat mengambil manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dari Allah SWT,
karena sifat-sifat kemunafikan yang bersemi dalam dada mereka. Bahkan Allah SWT
menjelaskan walaupun panca indera mereka sehat, mereka bagaikan tuli, bisu dan
buta karena tidak dapat menerima kebenaran. Sebagaimana QS. AL BAQARAH : 18.
"Mereka tuli, bisu dan buta, maka
tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)".
|
Orang-orang Munafik yang mendapat perumpamaan tersebut telah diidentifikasi
oleh Allah SWT di dalam Al Qur'an sebagai berikut :
1. "Di
antara manusia ada yang mengatakan : kami beriman kepada Allah dan hari
kemudian, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman".
(QS. AL BAQARAH : 8)
2. "Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu
dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar". (QS. AL BAQARAH : 9)
3. "Dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya, dan bagi mereka
siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta"' (QS. AL BAQARAH : 10)
4. "Dan
bila dikatakan kepada mereka : janganlah kamu membuat kerusakan di bumi, mereka
menjawab : sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka
tidak sadar". (QS. AL BAQARAH : 11-12)
5. "Apabila
dikatakan kepada mereka : berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah
beriman, mereka menjawab : akankah kami beriman sebagaimana orang-orang yang
bodoh itu telah beriman?. Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang
bodoh, tetapi mereka tidak tahu". (QS. AL BAQARAH : 13)
6. "Dan
apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan :
kami telah beriman. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka,
mereka mengatakan : sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah
berolok-olok". (QS. AL BAQARAH : 14)
7. "Mereka
itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung
perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk". (QS. AL BAQARAH
: 16)
Orang-orang
Munafik biasa bersekutu dengan orang-orang kafir dalam membuat permusuhan
dengan kaum muslimin. Allah SWT juga memberi perumpamaan tentang mereka
sebagaimana QS. AL BAQARAH : 19-20 :
"Atau seperti (orang-orang yang
ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat ;
mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara)
petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan
pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu".
|
Demikianlah
hubungan api, cahaya dan kemunafikan sebagaimana judul tulisan di atas. Api dan
cahaya yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, menjadi perumpamaan bagi
orang-orang Munafik yang tidak mendapatkan manfaat dari api yang mereka
nyalakan sekaligus dengan cahaya yang ditimbulkannya.
Mustakim, Mei 2017
Comments
Post a Comment